Aishah Radhiallahu 'Anha
- hlofficial
- Jan 18, 2016
- 2 min read
Aishah Radhiallahu 'Anha
Salah seorang putri tersayang Sayidina Abu Bakar
Lahir di Mekkah 614 M, lapan tahun sebelum permulan zaman hijrah.
Sejak kecil anak gadis itu telah dididik sesuai dengan tradisi paling mulia, agama baru itu, dan dengan sempurna dipersiapkan dan diberinya hak penuh untuk kemudian menduduki tempat yang mulia.
Aisyah menjadi isteri Nabi selama 10 tahun.
Masih muda sewaktu dinikahkan dengan Nabi, tetapi memiliki kemampuan sangat baik sehingga dapat menyesuaikan diri dengan tugas barunya.
Kehadirannya membuktikan bahwa ia seorang yang cerdas dan setia, dan sebagai isteri, sangat mencintai tokoh dermawan paling besar bagi umat manusia.
Di seluruh dunia, Aisyah diakui sebagai pembawa riwayat paling sahih bagi ajaran Islam seperti apa yang telah disunahkan oleh suaminya.
Aisyah dianugerahi ingatan yang sangat tajam, dan mampu mengingat segala pertanyaan yang diajukan para tamu wanita kepada Nabi, serta juga mengingat segenap jawaban yang diberikan oleh Nabi.
Aisyah tidak ditakdirkan hidup bersama-sama dengan Nabi untuk waktu yang lama. Pernikahannya itu berlangsung hanya 10 tahun saja. Tahun 11 H, 632 M, Nabi wafat dan dimakamkan di kamar yang di huni Aisyah.
Ibu utama agama Islam ini terkenal dengan bermacam ragam sifatnya, kesolehannya,kebijaksanaannya, kesederhanaannya, kemurahan hatinya, dan kesungguhan hatinya untuk menjaga kemurnian riwayat sunnah Nabi.
Kesederhanaan dan kesopanannya boleh dilihat dari cara hidupnya.
1.Aisyah menghuni ruangan yang berukuran kurang dari 12×12 kaki bersama-sama dengan Nabi.
2.Ruangan itu beratap rendah, diperbuat dari batang dan daun kurma, berlantaikan tanah.
3.Pintunya cuma satu, dan hanya ditutup dengan secarik kain yang digantungkan di atasnya.
4.Selama masa hidup Nabi, jarang Aisyah tidak kekurangan makan. Pada malam hari ketika Nabi menghembuskan nafasnya yang terakhir, Aisyah tidak mempunyai minyak untuk menyalakan lampu, dan makanan tidak ada sedikitpun.
Aisyah pada zamannya terkenal sebagai dermawan.
1.Sewaktu khalifah Umar berkuasa, Aisyah jarang menyimpan wang atau pemberian yang diterimanya sampai keesokan harinya, karena semuanya itu segera dibagikan kepada orang-orang yang memerlukannya.
2.Pada suatu hari di bulan Ramadhan, waktu Abdullah bin Zubair menyerahkan sekantung wang sejumlah satu lakh dirham, Aisyah membahagikan wang itu sebelum waktu berbuka puasa.
Pengabdiannya kepada masyarakat, dan usahanya untuk mengembangkan pengetahuan orang tentang sunnah dan fiqih, tidak ada tandingannya di dalam catatan sejarah Islam. Jika orang menemukan persoalan mengenai sunnah dan fiqh yang sukar untuk dipecahkan, soal itu akhirnya di bawa ke Aisyah, dan kata-kata Aisyah menjadi keputusan terakhir.
Menghembuskan nafasnya yang terakhir 17 Ramadhan, 58 H (13 Julai, 678 M). kematiannya menimbulkan rasa duka terutama di Madinah dan di seluruh dunia Islam.
InshaaAllah minggu hadapan ialah srikandi Islam bernama Fatimah Az-Zahra
🏻Jumpa minggu hadapan di hari dan waktu yg sama
Recent Posts
See AllHubban Limaanan Slot Tokoh Islam Tajuk : Kisah Binatang Pada Zaman Nabi 10 Rejab 1437H Bersamaan 18 April Bahagian Akhir : Unta,Semut...
Hubban Limaanan Slot Tokoh Islam Tajuk : Kisah Binatang Pada Zaman Nabi 3 Rejab 1437H Bersamaan 11 April Bahagian 2 : Paus &...
: Hubban Limaanan Slot Tokoh Islam Tajuk : Kisah Binatang Pada Zaman Nabi 26 Jamadil Akhir 1437H Bersamaan 4 April Bahagian 1 : Nyamuk...
Comments